PEMALSUAN PRODUK OLAHAN DAGING
Pendahuluan
Isu dendeng atau abon sapi mengandung DNA atau daging babi sempat membuat warga khawatir. Karena, khususnya untuk umat Islam daging babi adalah haram untuk dimakan. Berbagai reaksi pun muncul menanggapi hal ini. Hingga akhirnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Republik Indonesia, menerbitkan Keterangan pers tentang penjelasan terkait produk dendeng/abon babi nomor : KH.00.01.1.53.1674.
Dalam keterangan pers nya, Badan POM berdasarkan pengujian terhadap 35 merek dendeng/abon sapi, terdiri dari 15 dendeng dan 20 abon, menemukan sebanyak 5 merek dendeng positif DNA babi. Adapun, 5 dendeng tersebut diantaranya adalah :
1. Dendeng/Abon Sapi Gurih Cap Kepala Sapi (250 gram)
2. Abon dan Dendeng Sapi Cap LIMAS (100 gram)
3. Abon/Dendeng Sapi Asli Cap A.C.C
4. Dendeng Sapi Istimewa Beef Jerky ‘Lezaaat’ (100 gram)
5. Dendeng Daging Sapi Istimewa No. 1 Cap 999 (250 gram)
6. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Mengenai 5 merek diatas, Badan POM menjelaskan, bahwa Dendeng sapi tersebut diatas termasuk Pangan Olahan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang izin edarnya dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah, sehingga penarikan dan pemusnahannya akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
Dalam hal penangannya, Badan POM telah memerintahkan Balai POM seluruh Indonesia untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, dalam rangka melindungi masyarakat dari produk tersebut diatas. Sedangkan untuk masyarakat sendiri, Badan POM berharap jika masyarakat menemukan produk tersebut di pasaran, agar memberikan informasi kepada Badan.
Pada dendeng dan abon daging babi dikemas dan ditulis sebagai daging sapi. Bahkan ada cap halalnya. Konsumen agak sulit membedakannya. Daging celeng atau babi hutan adalah hasil perburuan yang dijual kepasar atau penampung daging. Sedangkan daging babi berasal dari peternakan babi. Oleh karena itu harga daging celeng lebih murah sekitar Rp 18 ribu per kg . Harga daging celeng atau babi yang lebih murah itulah mungkin menyebabkan pengusaha yang tak bertanggung jawab mencampur nya ke daging sapi untuk dibuat dendeng atau abon.
Membedakan dendeng daging Sapi, Babi atau Celeng
1. Ciri-ciri daging babi dan bedanya dengan daging sapi. Baunya amis, berair, dan kelihatan lebih pucat. Sedangkan daging sapi warnanya merah terang, lemak kekuningan. Tetapi agak sulit membedakan daging celeng dengan daging sapi. Daging celeng warnanya lebih merah dari daging babi biasa dan secara fisik sangat mirip dengan daging sapi. Daging babi seratnya tidak terlihat, tetapi kalau daging celeng seratnya tidak beda dengan daging sapi, Namun bedanya, kalau sudah dimasak daging celeng lebih cepat masak daripada daging sapi meskipun secara fisik, jika ditekan dengan tangan, daging celeng hampir sama kerasnya dengan daging sapi. Waspada & cermati ciri-ciri dendeng sapi yang baik agar terbebas dari rasa khawatir, ada baiknya cermati ciri-ciri dendeng sapi yang baik pada saat membeli.
ü Harga: harga dendeng daging sapi relatif mahal, per 100 gram bisa mencapai Rp. 20.000 atau Rp. 50.000, 00 per 250 gram. Jika mendapati dendeng dengan harga lebih murah patutlah curiga akan kualitas dan campuran dagingnya.
ü Kemasan: Teliti kondisi kemasan, apakah terdapat nomor registrasi BPOM, tanggal kadaluwarsa, komposisi bahan dan nama dan alamat produsen yang jelas. Kemasan juga rapid an bersih.
ü Label Halal: Bukan jaminan produk dendeng berlabel halal tidak dicampur daging babi karena di beberapa daerah ditemui pemalsuan label Halal ini oleh produsen dendeng.
ü Tekstur: Daging babi hutan memiliki tekstur sedikit lebih halus dari daging sapi bahkan nyaris sama. Karena itu agak sulit melihat tekstur dendeng yang biasanya sudah ditutupi oleh bumbu.
ü Warna: Warna dendeng babi hutan sedikit lebih terang dari daging sapi. Namun, warna ini juga sulit dilacak karena adanya penambahan bumbu seperti gula putih dan gula merah yang dalam proses pengeringan memberi warna lebih gelap pada dendeng.
ü Bumbu: Remahan butiran ketumbar biasanya mudah dilihat di permukaan dendeng. Waspadalah jika remahan butiran ketumbar terlihat lebih banyak dan aromanya lebih tajam. Karena penambahan bumbu biasanya dilakukan agak berlebihan pada dendeng babi hutan untuk mengurangi aroma tajam daging babi hutan.
ü Saat digoreng dendeng dengan campuran daging babi hutan aromanya lebih menyengat tajam karena dagingnya lebih berminyak dibandingkan daging sapi.
Konsumen sebaiknya lebih cermat, teliti dan berhati-hati mengingat banyak sekali produk dendeng sapi yang beredar di pasaran tanpa registrasi dan kejelasan produsennya. Dendeng sapi yang beredar kebanyakan merupakan hasil olahan industri rumahan atau home industry sehingga menyulitkan pengawasan.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dendeng oplosan daging babi ini memang tidak mudah. Daging oplosan baunya lebih menyengat aroma rempah-rempah dibanding aroma daging segar serta warnanya lebih merah dan harganya lebih murah…karena itu harus lebih waspada bila produk daging sapi dendeng atau abon harganya lebih murah.
3. Yang sulit membedakan abon oplosan. Karena produk abon berupa hancuran daging..sulit untuk membedakannya secara sensoris.
Bahaya Memakan Daging Babi
Ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan mengkonsumsi daging babi. Penyakit lain yang ditularkan oleh daging babi amat banyak, di antaranya :
1. Kolera babi, yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus.
2. Keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi.
3. Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun. Yang pertama bisa menyebabkan kematian dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan persendian.
4. Penyakit pengelupasan kulit.
5. Benalu eskares, yang berbahaya bagi manusia.
Fakta-fakta berikut cukup membuat seseorang untuk segera menjauhi babi :
1. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.
2. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, baik kotoran manusia, hewan atau tumbuhan busuk, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.
3. Ia mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali.
4. Ia memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan.
5. Ia adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, jika dibiarkan.
6. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Diantara penyakit yang muncul karena memakan babi adalah sebagai berikut:
· Penyakit hewan parasit. Diantaranya adalah berkembangnya cacing spiral, termasuk golongan cacing yang paling berbahaya bagi manusia. Semua daging babi pasti mengandung cacing ini. Biasanya cacing ini terkumpul di dalam otot-otot. Maka orang yang memakan daging babi, maka bisa menyebabkan sakit yang sangat, juga menyerang batas diafragma sehingga bisa menyebabkan nafas terhenti, kemudian mati. Dan cacing pita yang panjangnya bisa menyebabkan kejang-kejang perut dan darah rendah, juga bisa menyebabkan adanya cacing di otak orang yang memakan daging, hati, paru-paru, jerohan, dan lain-lainnya. Cacing Scars, bisa menyebabkan dis-fungsi paru-paru dan komplikasi saluran pencernaan. Cacing Engcalostoma, Balharesia, Dosentaria bisa menyebabkan leukimia, pendarahan, dan penyakit lainnya yang bisa menyebabkan kematian. Dan cacing jenis lainnya (Swine Erysipelas, Cacing Paragonimus, Clonorchis Sinensis, Cacing Ankylostoma, Cacing Ascaris, Fasciolopsis Buski, Cacing Schistosoma Japonicus, Cacing Trichinella Spiralis, Cacing Taenia Solium) yang ada di dalam babi yang jumlahnya lebih dari 30 jenis dan bervariasi tingkat bahayanya.
Memang benar dalam tubuh sapi juga ada cacing. Cacing tersebut diberi nama T. Saginata. Tapi babi sendiri kadang-kadang juga menjadi sarang cacing jenis ini. Namun demikian ada perbedaan yang mendasar antara cacing yang terdapat pada sapi dan cacing yang ada pada babi. Saginata yang ada pada babi melangsungkan proses hidupnya dalam tubuh manusia sedangkan saginata yang ada pada sapi hanya dapat hidup di dalam sapi dan tidak hidup di dalam tubuh manusia, sekalipun sudah terlanjur masuk dalam tubuh manusia. Adapun keberadaan saginata dalam tubuh manusia mungkin disebabkan oleh proses masak yang tidak baik di dalam tubuh babi.
· Penyakit dari bakteri, seperti TBC (Tuberculoses), Cholera Tivudiah, Pharatefouid, demam tinggi yang cepat, dan lain-lain;
· Penyakit dari virus, seperti penyakit dis-fungsi syaraf, dis-fungsi otot jantung (qalbu), influenza, dis-fungsi mulut sapi, dan lain-lain;
· Penyakit dari mikroba, seperti mikroba Tacsoplasmaguwandi, yang bisa menyebabkan panas demam tinggi dan badan melemah, membesarnya hati dan limpa, dis-fungsi paru-paru, otot jantung, dis-fungsi syaraf yang terkait dengan pandangan dan penglihatan;
· Penyakit-penyakit yang berkembang dari susunan biologis daging dan lemak babi , seperti penambahan persentase cairan bolic pada darah, karena daging babi tidak mengeluarkan cairan bolic kecuali 2%, dan sisanya menjadi seperti daging babi. Oleh karena itu, orang yang memakan daging babi, dikhawatirkan akan terjangkit penyakit nyeri persendian.
· Babi mengandung minyak lecithin (minyak babi) yang sangat berbeda dengan hewan lainnya. Oleh karena itu, orang yang memakan daging babi mengandung lecithin jenis ini dan kelebihan kolesterol dalam darah mereka, sehingga menambah kemungkinan terkena penyakit kanker, jantung, pendarahan dada, yang semuanya bisa menyebabkan kematian secara mendadak. Hal ini sampai terjadi perut susah mencerna karena daging babi di perut sekitar 4 jam sampai sempurna bisa dicerna, berbeda dengan daging lain. Juga bisa menyebabkan bertambahnya kegemukan, merasa sesak dan menyebabkan lemahnya ingatan.
· Kandungan Dioxins. Meskipun kandungan dioxin yang ditemukan hanya mempunyai tingkat 80 hingga 200 kali dari yang boleh dikonsumsi oleh manusia, namun dioxin ini akan sangat berbahaya jika dikonsumsi secara kontinu dan bisa mengakibatkan penyakit kanker.
Manfaat Daging Babi
Kenyataan dilapangan daging babi memberikan manfaat yang sangat banyak:
1. Sebagai SUMBER PROTEIN HEWANI yang sangat baik.
2. Daging babi empuk, seratnya lembut, dan lezat. Sehingga banyak disukai konsumen.
3. Banyak tersedia di pasaran dan tersebar di hampir seluruh pasar tradisional.
4. Harga daging babi jauh lebih murah daripada daging sapi, dll.
5. Dapat diolah sebagai bahan PENGEMULSI produk-produk olahan makanan yang cukup baik.
6. Lesitin babi banyak tersedia di pasaran sebagai bahan pengemulsi adonan roti, coklat,
7. Emulsifier E471 banyak dipakai di roti tawar, coklat, dll.
LEMAK BABI
Lemak babi yang ditambahkan pada makanan membuat makanan menjadi lebih menarik dan beraroma sedap.
Lemak babi (lard) sering dipergunakan dalam aneka masakan, seperti : Bakso dan bakmi : dicampurkan sebagai kuah pelezat, Mie instant : dipakai sebagai penyedap sehingga aromanya menjadi lebih semerbak, Kue dan roti (bakery) : dipakai sebagai pemberi sensasi lezat, gurih, liat, legit, dan beraroma sedap.
TULANG BABI
Tulang babi memberikan manfaat yang signifikan pada berbagai macam industri, seperti :
1. Industri pariwisata : patung/souvenir tulang babi di P. Dewata Bali
2. Industri makanan / minuman : arang tulang babi sebagai filter air mineral, gelatin permen kenyal, dll.
3. Industri obat : gelatin sebagai bahan soft kapsul obat, dll. Dari babi, gelatin terutama diambil dari : tulang dan kulit.
4. Industri pertukangan : sebagai bahan lem
KULIT BABI
Kulit babi dapat dipakai pada industri kulit : tas, sepatu, dompet, dll.
KOTORAN BABI
Kotoran babi sering dipakai sebagai pupuk tanaman apel di Jepang dan bertanggung jawab pada warna merah merekah kulit apel Jepang. Juga sebagai pupuk sayuran di Baturraden, Wonosobo, Temanggung
BULU BABI DIIMPOR
Bulu putih/hitam babi banyak dipakai sebagai bahan BULU pada kuas, baik kuas roti, kuas cat tembok, kosmetik, dll.
NUTRIEN BABI
Dari babi dapat diekstrak/diproduksi beberapa macam nutrien penting bagi manusia, seperti :
1. Enzim pencernaan : Amylase, lipase, tripsin, pancreatin (dari saluran pencernaan babi), pepsin (dari lambung babi)
2. Mineral : calcium Stearate, magnesium stearat
3. Glyserin : softdrink, kosmetika (facial, hand & body lotion, sabun, dll.)
4. Glycerols
ORGAN DALAM BABI
Organ dalam babi ternyata buanyak juga manfaatnya bagi manusia, seperti beberapa contoh berikut :
1. Usus babi : diapakai sebagai selongsong sosis, benang jahit luka (dulu cat gut/usus kucing).
2. Jantung dan ginjal babi : sering ditransplantasikan (xeno-transplantation) untuk menggantikan jantung dan ginjal manusia yang rusak.
3. Placenta (selaput pembungkus foetus/janin) : dipakai di kosmetika (facial, hand & body lotion), dll.
Uji Laboratorium
Uji Enzim Linked Imuno Surbont Assay (ELISA) Reader sering dilakukan untuk mengetahui kandungan protein (DNA) dalam abon dan dendeng sapi tersebut. Sehingga bisa diketahui apakah abon dan dendeng tersebut mengandung daging babi atau tidak.
Pelanggaran UU Perlindungan Konsumen
Tindakan produsen tersebut jelas telah melanggar Undang-undang (UU) Perlindungan Konsumen Tahun 1999. Bahkan pelaku telah melanggar 3 UU sekaligus, yaitu UU perlindungan konsumen pasal 61, pasal 62, dan pasal 63, yaitu tentang standardisasi produk yang dilegalkan.Selain itu, kasus tersebut pun jelas merupakan tindak pidana, sebagaimana yang diatur dalam KUHP pasal 378 tentang penipuan. Ini jelas penipuan, karena ada label halal pada kemasannya, sementara isinya mengandung daging babi.
Banyaknya kasus penipuan seperti ini menunjukkan masih lemahnya UU perlindungan konsumen. Untuk mengantisipasinya perlu dibentuk Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) di setiap wilayah. Saat ini BPKN hanya ada di Jakarta. BPKN sebenarnya adalah wadah yang menghimpun berbagai instansi yang berhubungan dengan masalah perlindungan konsumen.
KESIMPULAN
1. Konsumen sebaiknya lebih cermat, teliti dan berhati-hati dalam membedakan dendeng daging sapi, babi atau celeng dengan melihat dari: harga, kemasan, label halal, tekstur dendeng, warna dendeng, bumbu, dan bau saat digoreng.
2. Bahaya akan penyakit yang ditimbulkan bila memakan daging babi ex: cacingan.
3. Uji Enzim Linked Imuno Surbont Assay (ELISA) Reader sering dilakukan untuk mengetahui kandungan protein (DNA) dalam abon dan dendeng sapi tersebut. Sehingga bisa diketahui apakah abon dan dendeng tersebut mengandung daging babi atau tidak.
4. Adanya UU Perlindungan Konsumen Tahun 1999. Jadi bila ada pelanggaran yang dilakukan produsen terhadap konsumen, maka ada hukum yang beertindak.
Oke, kerenkan?? Hehe, ini dari copy paste ko
Katakan: makasi yaa info nya :*