Berternak Kelinci
1. Manfaat Beternak Kelinci
Manfaat-manfaat berternak kelinci yaitu:
· Kelinci mudah pemeliharaannya. Pemeliharaan kelinci tak banyak memerlukan tenaga.
· Tak banyak memerlukan tempat.
· Cepat berkembang biak.
· Dagingnya lezat tak kalah dengan daging ayam.
· Sabagai tambahan penghasilan keluarga.
· Sebagai mata pencaharian pokok dengan mendirikan peternakan yang teratur dan terencana serta mengusahakan kelinci yang banyak, maka tidak mustahil untuk perternakan kelinci ini dapat dijadikan mata pencaharian pokok disamping beternak hewan lain.
Untuk lebih jelasnya manfaat berternak kelinci dapat dilihat dari:
A. Daging Kelinci
Direstoran, hotel, dan rumah makan, masakan daging kelinci banyak mendapat sambutan. Bahkan kalangan pemerintah menyuguhkan daging ini dalam jamuan makan acara resmi,sehingga dapat dipastikan masakan daging kelinci tidak mengecewakan.menurut penelitian para ahli makanan, daging kelinci mengandung kalori, protein, lemak, zat besi, zat kapur, serta vitamin A dan B. Kelinci belgia dagingnya banyak, jadi cocok untuk diternakkan.
B. Kulit Kelinci
Kulit kelinci dapat dimanfaatkan untuk industri kecil. Kulitnya disamak untuk dibuat berbagai macam barang kerajinan, seperti tas, topi, hiasan dinding, dan lain-lain. Contohnya kelinci ekor kipas, sering dimanfaatkan orang untuk dijadikan mantel.
C. Kotoran Kelinci
Kotoran kelinci sangat bagus untuk pupuk kandang, terutama sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias.
2. Perkembangbiakan
A. Umur Kelinci Mulai Dikawinkan
Umur kelinci mulai dikawinkan bila sudah ada tanda-tanda birahi.(sudah dewasa). Kira-kira berumur 4-5 bulan untuk jenis kelinci lokal yang punya berat timbangan 2-3 kg.
B. Mengatur Perkawinan
Agar tidak terjadi perkawinan kelinci jantan dan betina yang tak kita inginkan maka pejantan dan betina harus dipisahkan dalam kandang sendiri.
C. Sel Telur dan Kesuburan
Kelinci betina yang sudah dewasa (birahi) dalam rahimnya dapat menurunkan beberapa sel telur. Demikian juga pejantan dalam proses perkawinan dapat menghasilkan beribu-ribu sel sperma. Hanya seekor sel sperma yang dapat membuahi satu sel telur. Kemudian sejumlah sel telur tumbuh dan berkembang menjadi janin kecil. Proses pertumbuhan ini sekitar 30-32 hari. Setelah itu lahirlah anak kelinci.
D. Lama Kelinci Bunting
Umumnya lama kelinci bunting sekitar 31 hari.
E. Lama Mengasuh atau Menyusui
Lama masa mengasuh atau menyusui diperlukan waktu sekitar 56 hari (8 minggu).
G. Penyebab Gagalnya Pembiakan
Bila kelinci tidak segera bunting, atau gagal bunting, atau mutu anak yang dilahirkan tidak memuaskan, maka ada beberapa penyebab,yaitu:
1. Faktor lingkungan yang jelek, seperti hawa panas.
2. Makanan kurang mengandung gizi.
3. Umur, induk kelinci masih produktif beranak dalam umur 2,5-3 tahun.
4. Bunting palsu. Maksudnya betina yang mempunyai tanda-tanda bunting, tetapi ternyata tidak melahirkan. Penyebab tersebut adalah gagalnya proses pembuahan. Hal ini karena tak ada kesuburan pada kelinci betina atau sperma pejantan kualitasnya jelek.
3. Memilih Bibit
Dalam pemilihan bibit kita perlu mempertimbangkan banyak hal, yaitu:
A. Kesehatan kelinci
Tanda-tanda kelinci sehat yaitu apabila bentuk tubuhnya bulat panjang, kaki belakang rapat pada badannya, matanya jernih, bulunya halus dan rata, hidungnya kering tidak ingusan, dada lebar dan bulat, lincah serta suka lari-lari.
B. Umur Kelinci
Kelinci yang siap beranak berumur 4-5 bulan dan sudah bisa dikembangbiakkan.
C. Kemampuan Berproduksi
Suatu jumlah yang ideal cukuplah kalau jenis kelinci kita mampu melahirkan 6 ekor atau paling banyak 8 ekor.
D. Jenis Kelinci
Kelinci jenis lokal tahan iklim tropic (iklim di Indonesia), sedangkan kelinci impor mempunyai keistimewaan produksi dagingnya banyak karena berat timbangannya lebih tinggi.
TABEL CIRI-CIRI JENIS KELINCI IMPOR
NO | Asal | Warna | Berat/kg |
1. | Belanda | Putih, hitam, coklat, abu-abu | 2-4 kg |
2. | Belgia | kemerahan | 2-4 kg |
3. | New Zealand | Putih, hitam, dan merah | 4,5-6 kg |
4. | California | Putih | 4-5 kg |
5. | American | Biru dan putih | 4-5,5 kg |
6. | Vlaams | putih | 6-7 kg |
4. Makanan
Makanan yang hanya berdasarkan asal cukup atau banyaknya saja tidak dapat di benarakan dalam usaha memelihara yang baik dan terencana.
a. Zat Makanan
zat makanan yang di butuhkan kelinci terdiri dari protein, hidrat arang, lemak, dan vitamin.
b. Bahan Makanan
pada garis besar nya ada tiga macam bahan makanan untuk kelinci yaitu; daun daunan hijau, umbi-umbian, dan biji bijian.
c. Cara Pemberian Makanan
cara memberi makanan ini di bedakan menurut umur, pertumbuhan,dan maksud memelihaara. Untuk memudahkannya secara garis besar dan semacam patokan untuk pemberian makanan perhari(setiap satu hari) sebagai berikut.
Umur/Kondisi | Berat Kelinci | Berat Makanan | Protein | Mineral Lemak | Mineral |
Kelinci muda | 2-3 kg | 0,12 kg | 15% | 3% | 6% |
Kelinci bunting/ | 2-3 kg | 0,15 kg | 20% | 5% | 6% |
Kelinci menyusui | 5kg | 0,125 kg | 20% | 5% | 66% |
Kelinci jantan | 3 kg | 0,15 kg | 15% | 3% | 6% |
Kelinci potong | 3 kg | 0,17 kg | 15% | 5% | 6% |
d. Air Minum
Meskipun daun-daunan dan umbi basah banyak mengandung air sekitar 70-90%, tetapi dalam kandangnya juga perlu disediakan ari bersih. Hal ini gunanya agar bila sewaktu-waktu udara terlalu panas kelinci cepat memperoleh air. Sebaliknya, bila udara atau temperature sangat dingin kelinci banyak membutuhkan makanan dari biji-bijian seperti jagung dan katul, untuk menghangatkan tubuh mereka. Selain mengeluarkan kotoran, kelinci juga kencing.
5. Cara Memelihara
Ada beberapa bagian penting dalam cara pemeliharaan kelinci yaitu sebagai berikut.
A. Cara Memegang Kelinci
Banyak orang yang memegang kelici pada telinganya. Kebiasaan ini salah dan sangat membahayakan karena telinganya akan sakit dan terkulai (kepleh).
Untuk memegang anak kelinci kita dapat memegang bagian belakang (pinggang). Pinggang diangkat ke atas, sedang bagian depan (kepala dan kaki muka) di bawah.
Untuk memegang kelinci besar dan sedang caranya yaitu salah satu tangan memegang leher atau kulit leher, tangan lainnya menyangga (menahan) bagian belakang (pantat).
B. Membedakan Betina dan Jantan
Penentuan betina dan jantan ini dimaksudkan, untuk kepentingan memilih bibit dan memisahkan induk betina dan pejantan dalam kandang sendiri. Untuk memisahkan kelamin dilakukan setelah umur 2 bulan (setelah disapih).
Cara membedakan jenis kelamin kelinci sebagai berikut. Kelinci dibalik tubuhnya menghadap ke atas, keempat kakinya di atas sedang punggungnya di bawah. Tangan kiri menahan punggung dan pergelangan, tangan kanan menahan kepalanya. Kemudian ibu jari tangan kanan dan telunjuk menekan kemaluannya perlahan-lahan. Bila nampak bentuk tonjolan bulat runcing itu tandanya kelinci jantan, dan bila nampak tonjolan yang bercelah itu tandanya kelinci betina.
C. Mengawinkan Kelinci
Cara mengawinkan kelinci yaitu seekor betina diambil dari kandangnya lalu dimasukkan ke kandang pejantan. Dalam mengawinkan kelinci kita tidak perlu menunggu kelinci betina birahi, jika betina mau dinaiki berarti betina tersebut siap melakukan perkawinan.
D. Tanda Kelinci Bunting
Caranya mencoba memasukkan betina ke kandang jantan. Bila kelinci tak mau dikawini dengan beberapa kali percobaan , hal ini menunjukkan bahwa kelinci tersebut telah bunting.
E. Persiapan Saat Kelahiran
Kita perlu menerapkan situasi dan kondisi dalam kandang buatan pada peternakan kita sesuai sarang kelinci alamiah. Kandang yang akan kita buat berlantai bambu, kayu, kawat atau bambu merah maka dengan sendirinya kita harus membuatkan kotak atau peti yang memadai buat melahirkan anak-anak kelinci. Secara garis besar ada 3 macam tanda pada saat kelinci mau melahirkan, yaitu sebagai berikut:
1. Induk kelinci mulai sibuk mengumpulkan daun kering, mencabuti bulu, dan lain-lain. Kemudian ditaruh dalam sarangnya.
2. Karena kesibukannya, induk kelinci makannya menjadi berkurang atau memang nafsu makannya berkurang.
3. Kelinci nampak gelisah, mondar-mandir di sekitar sarang.
Dengan melihat keadaan itu, kita harus mulai mempersiapkan kotak tempat melahirkan dan membuat suasana lingkungan tenang.
a. Membuat Kotak Tempat Melahirkan
Gambar Kotak Tempat Kelinci Melahirkan.
b. Membuat Suasana Lingkungan Tenang
Hindarkanlah sesuatu yang asing bagi kelinci, atau sesuatu yang membuat kelinci takut. Misalnya kucing, anjing, dan lain-lain. Ketakutan biasanya menyebabkan Induk kelinci keguguran/ melahirkan di luar kandang.
F. Merawat Anak Kelinci
Biasanya kelinci melahirkan pada waktu malam hari, mungkin malam hari suasananya lebih tenang. Anak-anak kelinci sewaktu dilahirkan belum memiliki bulu jadi harus terlindungi dari hembusan angin langsung dan membutuhkan tempat yang kering. Sampai umur beberapa hari matanya mulai terbuka, kemudian setelah umur 20 hari anak-anak kelinci keluar dari sarangnya dan mulai belajar makan daun-daunan yang lunak.
Gambar bayi kelinci lahir tanpa bulu.
G. Saat Memindahkan
Anak kelinci harus dipindahkan dari induknya. Gunanya agar induknya dapat mempersiapkan kelahiran anak berikutnya. Pemindahan yang sempurna ialah pada saat kelinci berumur 8 minggu, karena anak kelinci tersebut tidak lagi menyusui induknya atau sudah bisa makan sendiri. Setelah anak kelinci dipindahkan maka induknya bisa dikawinkan dengan pejantan. Sesudah umur 4-5 bulan kelinci sudah menjadi dewasa dan siap sebagai induk/ pejantan. Untuk kelinci potong umur 3 bulan sudah bisa disembelih.
Ini adalah rangkuman penting tentang berternak kelinci. Oke jangan lupa di koment ya! <3
thanks informasinya
BalasHapusiya sama sama :))
BalasHapusMakasih Dek buat sharing'y bermanfa'at banget buawat kaka yang sedang mengembangkan kelinci :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus